Bambanglipuro, 5 September 2024 – SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro mengadakan kegiatan pengembangan pengajaran berbasis pabrik atau Teaching Factory (TEFA) dalam rangka program Skema Pengimbasan, dengan agenda Penyamaan Persepsi Program Bantuan TEFA Tahun 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan persepsi di antara sekolah-sekolah yang terlibat dalam program tersebut serta meningkatkan sinergi antara dunia pendidikan dan industri.
Acara dibuka oleh Bapak Alfian Banuarli, S.Pd., yang mewakili Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan ucapan selamat datang kepada para tamu undangan, serta memberikan gambaran mengenai skema pengimbasan pada pertemuan kedua ini. Alfian juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan tujuan dari program TEFA.
Sambutan kedua disampaikan oleh Ibu Dr. Fauzia, S.Pd., MA, dari Majelis Dikdasmen dan PNF PWM DIY. Dalam pidatonya, beliau mengucapkan selamat kepada SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro atas terlaksananya kegiatan ini serta memberikan motivasi kepada seluruh peserta agar pelaksanaan pengimbasan berjalan dengan lancar. Beliau juga resmi membuka acara tersebut.
Memasuki sesi inti, materi pertama dibawakan oleh Ibu Niken Dwiyanthi dari Direktorat SMK. Ia menjelaskan secara rinci mengenai program pengimbasan dari pusat, yang akan diikuti oleh empat sekolah, yakni SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro, SMK Muhammadiyah Kretek, SMK Ibu Pawiatan Taman Siswa, dan SMK IT Al Furqon Sanden. Ibu Niken juga memaparkan poin-poin penting terkait kegiatan pengimbasan yang akan dilaksanakan di setiap sekolah.
Materi kedua disampaikan oleh Bapak Agung Widodo, pendamping pusat dari BBPPMPV Seni dan Budaya DIY. Materinya melengkapi apa yang telah disampaikan oleh Ibu Niken, dengan penekanan pada pelaksanaan teknis selama pengimbasan. Ia memberikan panduan tentang bagaimana sekolah-sekolah dapat memaksimalkan hasil program ini dengan baik.
Sebelum acara diakhiri, Ibu Sri Haryati, M.Pd., selaku Pengawas Pembina SMK, memberikan arahan mengenai agenda pengimbasan. Beliau mengingatkan semua pihak untuk terus menjaga komunikasi dan kerjasama agar program ini bisa berjalan sesuai rencana dan memberikan dampak yang positif.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh para perwakilan dari dunia industri, termasuk Danang Priyo Kumoro dari PT Astra Internasional Tbk Honda Cabang Yogyakarta dan Prasetyo Agung Wibowo dari Jogja TV. Kehadiran mereka menunjukkan adanya dukungan kuat dari industri terhadap dunia pendidikan, yang merupakan bagian integral dari model Teaching Factory. Selain itu, turut hadir pula para pemangku kepentingan dari Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) yang terlibat dalam program ini.
Manajemen dari empat sekolah yang terlibat SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro, SMK Muhammadiyah Kretek, SMK Ibu Pawiatan Taman Siswa, dan SMK IT Al Furqon Sanden berkumpul untuk menyatukan persepsi serta menyusun rencana pelaksanaan yang akan membantu menciptakan generasi yang siap bersaing di dunia industri dan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia.